Sholat Idul Fitri 1442 H : Menerapkan Protokol Kesehatan <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Infokom DPP PPNI - Suasana pandemi Covid-19 yang masih menyelimuti umat muslim di dunia termasuk Indonesia, berdampak terhadap pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H/2021M.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Tentunya penerapan protokol kesehatan penting untuk dilaksanakan oleh masyarakat yang melakukan sholat Idul Fitri untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Untuk itulah Pengurus Masjid Baiturrahman, Jalan Tengki RT 03/03 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur turut melaksanakan himbauan Pemerintah DKI Jakarta dalam penerapan protokol kesehatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Wabah Covid-19 menjadi perhatian semua pihak termasuk disampaikan dalam isi khutbah Idul Fitri 1442 H, yang sebelumnya di tahun lalu pelaksanaannya tidak dilakukan di Masjid, Musholla maupun lapangan di wilayah DKI Jakarta.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Ust. Rusydi Helmi saat menjadi Khotib di Masjid Baiturrahman juga menyampaikan kepedulian bersama terhadap Covid-19 dan perlu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ujian ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Ketika musibah diturunkan, terdapat dua sisi sifat Tuhan, yaitu 1. Jabbar (Maha Perkasa) 2. Lathiif (Maha Lembut),” ungkap Rusydi Helmi di Masjid Baiturrahman, Jakarta Timur, Kamis (13/5/2021).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Dalam penjelasannya, sifat yang pertama adalah upaya Allah untuk mengingatkan manusia pada kesalahan yang dilakukannya. Jadi tidak semata-mata Tuhan mau membalas, tapi kita yang memberikan alasan untuk diturunkan musibah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Sedangkan sifat kedua menurutnya, adalah kelembutan dan kasih sayang Tuhan yang membimbing manusia kembali kepada jalanNya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Jika Tuhan memberikan musibah untuk menjadikan manusia benar, tidak ada alasan bagi manusia untuk meratapinya,” terangnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Dikatakannya dalam konteks musibah wabah Covid-19, sepatutnya manusia hanya dapat melakukan 3 hal, diantaranya :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Ridho atas segala keputusanNya, karena keputusanNya adalah yang terbaik bagi hambaNya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Berbaik-sangka kepada Allah, karena Dia tidak pernah ingin menjerumuskan hambaNya kepada kebinasaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Meyakini bahwa apa yang menjadi keinginan kita, itu yang diinginkan Tuhan dari kita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Jadi Intinya, karena Virus Corona ini tidak terlihat (dengan mata biasa), maka tidak ada yang bisa kita andalkan kecuali sifat Yang Maha Melihat (Allah)” ucap Rusydi Helmi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Sementara itu, pelaksanaan sholat Idul Fitri juga berlangsung di Musholla Nurasiyah Jalan Tengki Gang Swadaya 1 RT 10/03 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung bersama Khotib Ust. Wahyu Hidayat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Pada umumnya penerapan protokol kesehatan di saat pelaksanaan sholat Idul Fitri tahun ini dalam suasana pandemi Covid-19 sudah berjalan baik. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> </p> </p>

Sholat Idul Fitri 1442 H : Menerapkan Protokol Kesehatan

Infokom DPP PPNI - Suasana pandemi Covid-19 yang masih menyelimuti umat muslim di dunia termasuk Indonesia, berdampak terhadap pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H/2021M.

Tentunya penerapan protokol kesehatan penting untuk dilaksanakan oleh masyarakat yang melakukan sholat Idul Fitri untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19.

Untuk itulah Pengurus Masjid Baiturrahman, Jalan Tengki RT 03/03 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur turut melaksanakan himbauan Pemerintah DKI Jakarta dalam penerapan protokol kesehatan.

Wabah Covid-19 menjadi perhatian semua pihak termasuk disampaikan dalam isi khutbah Idul Fitri 1442 H, yang sebelumnya di tahun lalu pelaksanaannya tidak dilakukan di Masjid, Musholla maupun lapangan di wilayah DKI Jakarta.

Ust. Rusydi Helmi saat menjadi Khotib di Masjid Baiturrahman juga menyampaikan kepedulian bersama terhadap Covid-19 dan perlu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ujian ini.

“Ketika musibah diturunkan, terdapat dua sisi sifat Tuhan, yaitu 1. Jabbar (Maha Perkasa) 2. Lathiif (Maha Lembut),” ungkap Rusydi Helmi di Masjid Baiturrahman, Jakarta Timur, Kamis (13/5/2021).

Dalam penjelasannya, sifat yang pertama adalah upaya Allah untuk mengingatkan manusia pada kesalahan yang dilakukannya. Jadi tidak semata-mata Tuhan mau membalas, tapi kita yang memberikan alasan untuk diturunkan musibah.

Sedangkan sifat kedua menurutnya, adalah kelembutan dan kasih sayang Tuhan yang membimbing manusia kembali kepada jalanNya.

“Jika Tuhan memberikan musibah untuk menjadikan manusia benar, tidak ada alasan bagi manusia untuk meratapinya,” terangnya.

Dikatakannya dalam konteks musibah wabah Covid-19, sepatutnya manusia hanya dapat melakukan 3 hal, diantaranya :

Ridho atas segala keputusanNya, karena keputusanNya adalah yang terbaik bagi hambaNya.

Berbaik-sangka kepada Allah, karena Dia tidak pernah ingin menjerumuskan hambaNya kepada kebinasaan.

Meyakini bahwa apa yang menjadi keinginan kita, itu yang diinginkan Tuhan dari kita.

“Jadi Intinya, karena Virus Corona ini tidak terlihat (dengan mata biasa), maka tidak ada yang bisa kita andalkan kecuali sifat Yang Maha Melihat (Allah)” ucap Rusydi Helmi.

Sementara itu, pelaksanaan sholat Idul Fitri juga berlangsung di Musholla Nurasiyah Jalan Tengki Gang Swadaya 1 RT 10/03 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung bersama Khotib Ust. Wahyu Hidayat.

Pada umumnya penerapan protokol kesehatan di saat pelaksanaan sholat Idul Fitri tahun ini dalam suasana pandemi Covid-19 sudah berjalan baik. (IR)