Syaiful Sang Inspirator & Nerspreneur Dari SULSEL : Solusi Sejahterahkan Perawat <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p><span style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI – Menjadi seorang perawat menjadi kebanggan tersendiri bahkan menjadi kebanggaan bagi kelurga pula. Kebanggan akan lebih terasa lagi apabila setelah menyelesaikan pendidikan keperawatan, seorang perawat tersebut mendapatkan pekerjaan dan berpenghasilan lebih layak. Namun keinginan menjadi pegawai atau pekerja disuatu perusahaaan atau di institusi pelayanan ataupun menjadi PNSpun pada saat ini penuh dengan persaingan dan masih minimnya peluang pekerjaan bagi perawat. Untuk mengatasi fenomena tersebut, salah satu perawat indonesia yang terpilih menjadi perawat teladan 2018 versi DPW PPNI Sulawesi Selatan yang bernama Ns. Syaiful, S.Kep, M.Kep, WOC(ET)N dan pada kesempatan ini Iful berbagi pengalamannya sebelum kesuksesan yang didapatnya hingga kini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span lang="EN-GB">Sejak Lulus di Institusi </span>K<span lang="EN-GB">eperawatan tahun 2007, Syaiful </span><span lang="EN-GB">mendapatkan sebuah pekerjaan</span>, yang<span lang="EN-GB"> ternyata tidak semudah yang </span>dia <span lang="EN-GB">fikirkan. Lulusan Keperawatan lama </span>k<span lang="EN-GB">elamaan tambah banyak sehingga lulusan keperawatan sudah banyak yang menganggur. Mulai mendaftar Pegawai Negeri Sipil, Rumah Sakit, Klinik dan tempat lainnya ternyata tidak membuahkan hasil. Lamaran demi lamaran, ujian, wawancara dan test psikotes tidak ada</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">satupun yang membuahkan hasil. Apalagi tuntutan keluarga</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">tidak akan</span><span lang="EN-GB"> </span><strong><span lang="EN-GB">SUKSES</span></strong><span lang="EN-GB"> jika tidak diterima sebagai <strong>Pegawai Negeri Sipil</strong> karena kedua orang tua</span>nya <span lang="EN-GB">adalah PNS. Apalah daya sudah di usahakan sampai tiba saatnya yang dulunya dimanjakan oleh kiriman tiap bulan oleh keluarga tiba-tiba harus di </span>s<span lang="EN-GB">top karena keluarga berfikir sudah lulus kuliah dan sudah bisa membiayai diri sendiri. Alasan inilah me</span>njadi motivasi <span lang="EN-GB">perawat kelahiran </span>k<span lang="EN-GB">abupaten </span>S<span lang="EN-GB">idrap</span>, Sulsel<span lang="EN-GB"> ini mencoba bagaimana caranya supaya ilmu dan keterampilan yang </span>dia<span lang="EN-GB"> dapatkan di bangku kuliah </span>dapat di<span lang="EN-GB">gunakan untuk bisa bertahan hidup.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span lang="EN-GB">Beruntunglah </span>Dia <span lang="EN-GB">dipertemukan dengan senior</span>nya <span lang="EN-GB">yang </span>dapat<span lang="EN-GB"> mengubah pola fikir dan mengajak perawat yang juga</span> sama-sama<span lang="EN-GB"> memiliki istri</span> serta <span lang="EN-GB">sesama profesi ini untuk merintis mendirikan </span>P<span lang="EN-GB">rakt</span>i<span lang="EN-GB">k </span>M<span lang="EN-GB">andiri Keperawatan dan akhirnya berkelompok yang sekarang sudah menjadi <em>role model</em> </span>P<span lang="EN-GB">raktik </span>M<span lang="EN-GB">andiri </span>K<span lang="EN-GB">eperawatan di Indonesia khususnya di Sulawesi </span>S<span lang="EN-GB">elatan di bidang perawatan Luka, Stoma dan Inkontinensia</span>, yaitu <strong><span lang="EN-GB">Rumah Perawatan</span></strong><span lang="EN-GB"> <strong>ETN CENTRE INDONESIA</strong> (Pusat Perawatan Luka, Stoma dan Kontinesia)</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">yang berada di Kota Makassar. Setelah menyelesaikan program Etnep Indonesia di </span>W<span lang="EN-GB">ocare </span>C<span lang="EN-GB">entre </span>B<span lang="EN-GB">ogor di</span>saat <span lang="EN-GB">usia</span>nya<span lang="EN-GB"> 25 tahun (tahun 2011)</span> Dia <span lang="EN-GB">dipercaya</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">menjadi </span>D<span lang="EN-GB">irektur <strong>Rumah Perawatan</strong> <strong>ETN CENTRE INDONESIA</strong></span>, <span lang="EN-GB">walaupun pengalaman belum mumpuni</span>, k<span lang="EN-GB">arena diberikan amanah maka</span> kesempatan<span lang="EN-GB"> ini menjadi adrenalin untuk terus belajar dan berkembang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span lang="EN-GB">Mengikuti pelatihan, seminar, dan training</span> bagi dia<span lang="EN-GB"> menjadi investasi jangka panjang walaupun menghabiskan waktu dan materi yang tidak sedikit</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">sehingga memang benar bahwa proses tidak pernah menghkianati hasil. </span>Dari <span lang="EN-GB">pengalaman yang awalnya mengelolah praktik mandiri dan berkelompok</span>, saat <span lang="EN-GB">sekarang</span> ini<span lang="EN-GB"> sudah merambah ke</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">usaha lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;">Pada tahun<span lang="EN-GB"> 2015</span>, Dia<span lang="EN-GB"> membuat perusahaan <strong>PT. ISAM CAHAYA INDONESIA GROUP</strong></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">yang bergerak di</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">bidang kesehatan. Akronim ISAM ini di ambil dari sapaan Ownernya <strong>(Iful Syarif dan Andi Mappaewa)</strong>. Keduanya ada hubungan </span>s<span lang="EN-GB">enior dan </span>y<span lang="EN-GB">unior</span> pada saat mereka <span lang="EN-GB">kuliah di Politeknik kesehatan Makassar.</span> Awal mulanya<span lang="EN-GB"> membuka </span>usaha <span lang="EN-GB">Toko ATK, Foto Copy, Jual dan Rental Alat Kesehatan sampai Produksi Salep Luka (Epitel</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">Wound</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">Zalf)</span>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;">Ketekunan u<span lang="EN-GB">saha</span> terus dijalankankannya <span lang="EN-GB">sambil menyelesaikan Pendidikan Magister Keperawatan di Universitas Hasanuddin dan</span> Syaifulpun <span lang="EN-GB">mendapatkan beasiswa </span>u<span lang="EN-GB">nggulan DIKTI</span> serta<span lang="EN-GB"> me</span>n<span lang="EN-GB">gantarkan</span> Dia <span lang="EN-GB">harus menjadi Staf pengajar dan ditempatkan di Stikes Nani Hasanuddin Makassar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;">Dalam kegigihannya <span lang="EN-GB">berwirausaha sehingga jalan usahanya semakin</span> di<span lang="EN-GB">mudah</span>kan, hingga <span lang="EN-GB">investorpun berdatangan dari segalah arah. </span>Di tahun <span lang="EN-GB">2017 Perawat yang sudah memiliki 2 anak ini melakukan Ekspansi usaha dengan </span>m<span lang="EN-GB">embuka Tempat Perawatan</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">dan Pengasuhan </span>A<span lang="EN-GB">nak (rumah bermain), </span>R<span lang="EN-GB">umah Tahfidz AlQuran yang dikemas dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) </span>s<span lang="EN-GB">ekaligus kedua anaknya tersebut juga menjadi siswa(i) di tempat ters</span>e<span lang="EN-GB">but yang di beri</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">nama Isam Cahaya Educations. Pada tahun yang sama perawat ini menjajaki usaha barunya yaitu kuliner dan hingga kini menjadi salah satu kabar menarik bagi pecinta kuliner di Kota Makassar.  </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;">Tentunya cerita kehidupan dan pengalaman perawat Syaiful ini setidaknya menjadi inspirasi bagi perawat lain untuk berbuat sesuatu yang positif dan menciptakan perawat bermental wiraswasta, diharapkan nantinya selain membantu orang lain juga dapat membantu kehidupan ekonomi keluarga perawat itu sendiri dan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan perawat. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;">Sumber : Syaiful</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="mso-ansi-language: IN;"> </span></p> <p> </p> </p>

Syaiful Sang Inspirator & Nerspreneur Dari SULSEL : Solusi Sejahterahkan Perawat

Infokom DPP PPNI – Menjadi seorang perawat menjadi kebanggan tersendiri bahkan menjadi kebanggaan bagi kelurga pula. Kebanggan akan lebih terasa lagi apabila setelah menyelesaikan pendidikan keperawatan, seorang perawat tersebut mendapatkan pekerjaan dan berpenghasilan lebih layak. Namun keinginan menjadi pegawai atau pekerja disuatu perusahaaan atau di institusi pelayanan ataupun menjadi PNSpun pada saat ini penuh dengan persaingan dan masih minimnya peluang pekerjaan bagi perawat. Untuk mengatasi fenomena tersebut, salah satu perawat indonesia yang terpilih menjadi perawat teladan 2018 versi DPW PPNI Sulawesi Selatan yang bernama Ns. Syaiful, S.Kep, M.Kep, WOC(ET)N dan pada kesempatan ini Iful berbagi pengalamannya sebelum kesuksesan yang didapatnya hingga kini.

Sejak Lulus di Institusi Keperawatan tahun 2007, Syaiful mendapatkan sebuah pekerjaan, yang ternyata tidak semudah yang dia fikirkan. Lulusan Keperawatan lama kelamaan tambah banyak sehingga lulusan keperawatan sudah banyak yang menganggur. Mulai mendaftar Pegawai Negeri Sipil, Rumah Sakit, Klinik dan tempat lainnya ternyata tidak membuahkan hasil. Lamaran demi lamaran, ujian, wawancara dan test psikotes tidak ada satupun yang membuahkan hasil. Apalagi tuntutan keluarga tidak akan SUKSES jika tidak diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil karena kedua orang tuanya adalah PNS. Apalah daya sudah di usahakan sampai tiba saatnya yang dulunya dimanjakan oleh kiriman tiap bulan oleh keluarga tiba-tiba harus di stop karena keluarga berfikir sudah lulus kuliah dan sudah bisa membiayai diri sendiri. Alasan inilah menjadi motivasi perawat kelahiran kabupaten Sidrap, Sulsel ini mencoba bagaimana caranya supaya ilmu dan keterampilan yang dia dapatkan di bangku kuliah dapat digunakan untuk bisa bertahan hidup.

Beruntunglah Dia dipertemukan dengan seniornya yang dapat mengubah pola fikir dan mengajak perawat yang juga sama-sama memiliki istri serta sesama profesi ini untuk merintis mendirikan Praktik Mandiri Keperawatan dan akhirnya berkelompok yang sekarang sudah menjadi role model Praktik Mandiri Keperawatan di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan di bidang perawatan Luka, Stoma dan Inkontinensia, yaitu Rumah Perawatan ETN CENTRE INDONESIA (Pusat Perawatan Luka, Stoma dan Kontinesia) yang berada di Kota Makassar. Setelah menyelesaikan program Etnep Indonesia di Wocare Centre Bogor disaat usianya 25 tahun (tahun 2011) Dia dipercaya menjadi Direktur Rumah Perawatan ETN CENTRE INDONESIA, walaupun pengalaman belum mumpuni, karena diberikan amanah maka kesempatan ini menjadi adrenalin untuk terus belajar dan berkembang.

Mengikuti pelatihan, seminar, dan training bagi dia menjadi investasi jangka panjang walaupun menghabiskan waktu dan materi yang tidak sedikit sehingga memang benar bahwa proses tidak pernah menghkianati hasil. Dari pengalaman yang awalnya mengelolah praktik mandiri dan berkelompok, saat sekarang ini sudah merambah ke usaha lain.

Pada tahun 2015, Dia membuat perusahaan PT. ISAM CAHAYA INDONESIA GROUP yang bergerak di bidang kesehatan. Akronim ISAM ini di ambil dari sapaan Ownernya (Iful Syarif dan Andi Mappaewa). Keduanya ada hubungan senior dan yunior pada saat mereka kuliah di Politeknik kesehatan Makassar. Awal mulanya membuka usaha Toko ATK, Foto Copy, Jual dan Rental Alat Kesehatan sampai Produksi Salep Luka (Epitel Wound Zalf).

Ketekunan usaha terus dijalankankannya sambil menyelesaikan Pendidikan Magister Keperawatan di Universitas Hasanuddin dan Syaifulpun mendapatkan beasiswa unggulan DIKTI serta mengantarkan Dia harus menjadi Staf pengajar dan ditempatkan di Stikes Nani Hasanuddin Makassar.

Dalam kegigihannya berwirausaha sehingga jalan usahanya semakin dimudahkan, hingga investorpun berdatangan dari segalah arah. Di tahun 2017 Perawat yang sudah memiliki 2 anak ini melakukan Ekspansi usaha dengan membuka Tempat Perawatan dan Pengasuhan Anak (rumah bermain), Rumah Tahfidz AlQuran yang dikemas dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sekaligus kedua anaknya tersebut juga menjadi siswa(i) di tempat tersebut yang di beri nama Isam Cahaya Educations. Pada tahun yang sama perawat ini menjajaki usaha barunya yaitu kuliner dan hingga kini menjadi salah satu kabar menarik bagi pecinta kuliner di Kota Makassar.  

Tentunya cerita kehidupan dan pengalaman perawat Syaiful ini setidaknya menjadi inspirasi bagi perawat lain untuk berbuat sesuatu yang positif dan menciptakan perawat bermental wiraswasta, diharapkan nantinya selain membantu orang lain juga dapat membantu kehidupan ekonomi keluarga perawat itu sendiri dan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan perawat. (IR)

 

Sumber : Syaiful